INOVASI-Akhir-akhir ini, memang banyak dibicarakan soal Gen Z yang kerap ditolak kerja di berbagai perusahaan. Khususnya di bidang akuntansi, fenomena ini cukup menarik untuk disoroti. Gen Z punya gaya unik yang kadang belum siap diterima oleh generasi sebelumnya. Misalnya, mereka lebih fleksibel, cenderung kreatif, dan kadang agak sulit beradaptasi dengan aturan perusahaan yang dianggap terlalu kaku atau “old school.” Sifat ini kadang membuat mereka terlihat kurang serius atau tidak sesuai dengan budaya kerja yang lebih formal di bidang akuntansi.
Di sisi lain, ada juga tantangan dari segi keterampilan teknis. Beberapa lulusan baru yang masuk dunia kerja ternyata belum sepenuhnya menguasai aplikasi spreadsheet—padahal ini adalah salah satu keterampilan inti di bidang akuntansi. Dalam banyak tugas, terutama untuk pengolahan data, spreadsheet seperti Excel atau Google Sheets bukan hanya alat, tetapi juga dasar bagi akuntan untuk bekerja cepat dan akurat. Ketidaksiapan dalam hal ini jelas menjadi kendala yang cukup besar bagi perusahaan saat merekrut tenaga baru.
Karena itu, mungkin sudah saatnya kampus-kampus mulai memikirkan langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan ini. Misalnya, semua mata kuliah yang terkait dengan hitungan atau pengolahan data bisa sejak awal dirancang agar para mahasiswa terbiasa menggunakan aplikasi spreadsheet. Ini berarti dosen juga perlu memiliki kemampuan mumpuni dalam menggunakan aplikasi tersebut untuk menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa. Tentu ini tantangan bagi dosen-dosen yang sudah berumur atau terbiasa dengan metode konvensional. Namun, hal ini bisa diatasi dengan menghadirkan asisten dosen (asdos) yang sudah menguasai spreadsheet untuk mendampingi, terutama jika kemampuan teknis dosen perlu ditingkatkan lebih dulu.
Dengan demikian, melalui pendekatan yang lebih praktis dan relevan, lulusan akuntansi diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan yang benar-benar dibutuhkan saat terjun ke dunia kerja. Hal ini tidak hanya membantu mahasiswa lebih siap, tetapi juga memastikan bahwa perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang lebih kompeten dan siap beradaptasi dengan tuntutan kerja modern.
Baca juga:
Koramil 0824/02 Arjasa Bangun Mushola
|
Hidayat Kampai
Katua Yayasan Pendidikan Auditor Indonesia