EKONOMI - Coba kita bayangkan dulu, Indonesia dengan penduduk yang segambreng ini, sebenarnya punya potensi besar buat jadi negara yang mandiri. Bayangkan saja, lebih dari 270 juta orang ada di sini, cukup untuk jadi pasar yang super besar tanpa harus melirik ke luar negeri! Kita nggak perlu sibuk kirim barang ke sana-sini untuk cari untung, cukup jualan di dalam negeri aja udah bisa hidup nyaman, kan? Jadi, kenapa kok malah ketergantungan sama produk dari luar?
Sebenarnya, Indonesia ini kaya, dan bukan kaya-kaya kaleng-kaleng, lho! Dari Sabang sampai Merauke, kita punya semua bahan yang diperlukan buat bikin apa pun yang kita butuhkan. Mau bikin mobil? Ada besi dan aluminium. Mau buat energi? Ada minyak, gas, sampai matahari dan angin yang tak henti-henti menyapa. Lalu, kalau soal tenaga ahli, kita juga nggak kalah. Dari kampus-kampus keren di dalam negeri sampai lulusan top luar negeri, semua ada. Intinya, kalau dipikir-pikir, buat apa sih kita repot-repot beli produk luar?
Baca juga:
Obscura, Adamnya Kamera
|
Nah, datanglah si realitas yang nyeleneh ini. Ternyata, di tengah melimpahnya sumber daya, kita malah masih suka tergantung pada produk-produk asing. Kenapa? Satu, kita masih kurang greget dalam inovasi. Dua, teknologi belum banyak yang kita ciptakan sendiri. Tiga, ada mindset “produk luar itu lebih oke” yang kadang nggak bisa dihilangkan. Alhasil, impor terus naik, bahkan untuk hal-hal yang harusnya bisa diproduksi di dalam negeri.
Sekarang, dengan adanya pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo yang sedang getol mengibarkan bendera nasionalisme, harapannya ada perubahan besar. “Bikin dan pakai produk dalam negeri!” seolah jadi slogan baru. Mulai dari petani sampai pebisnis, dari sawah hingga pabrik, semua diarahkan untuk lebih mandiri. Tentu ini jadi angin segar buat kita semua yang memang dari dulu mendambakan Indonesia yang benar-benar berdiri di atas kaki sendiri.
Banyak yang perlu dilakukan memang, tapi semuanya nggak mustahil! Pertama, mari kita kembangkan teknologi sendiri, bukan cuma jadi pasar untuk teknologi negara lain. Kedua, kasih ruang buat riset dan inovasi tumbuh, biar anak-anak bangsa yang pintar itu punya tempat untuk menciptakan sesuatu. Ketiga, ayo cintai produk Indonesia, bukan cuma sekadar ngomong “aku cinta produk lokal” terus masih doyan beli barang impor!
Ayo, Indonesia! Lihat dirimu. Kaya, besar, dan siap jadi negara yang nggak gampang diombang-ambingkan negara lain. Kalau kita bisa benar-benar mandiri, nggak cuma ekonomi yang kuat, tapi martabat dan kedaulatan bangsa juga bakal terjaga. Bayangkan, kita bisa berdiri tegak di hadapan negara lain dengan bangga, karena segala yang kita pakai, kita buat sendiri.
Jakarta, 27 Oktober 2024
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi