GIANYAR - Sewaka Dharma Terpadu Puskor Hindunesia kembali melakukan kegiatan sosial kemanusiaan bekerjasama dengan Polda Bali, Biddokkes Polda Bali, Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bali, LKP Agung Bali beserta Kornas, Korwil Bali dan Korda Gianyar.
Layanan dharma yang dilakukan adalah diantaranya Pelatihan Tata Rias Bali, Pelayanan Kesehatan dan Penyerahan Bantuan Sembako bagi Krama Kurang Mampu, di Desa Adat Tarukan, Pejeng Kaja, Tampaksiring, Gianyar pada Minggu, 14 Mei 2023, mulai pukul 09.00 WITA.
Kegiatan yang dilakukan ini merupakan bagian wujud nyata menguatkan eksistensi Desa Adat sebagai garda terdepan menjaga Bali.
Yang terlibat meliputi relawan sosial kemanusiaan (Manawa Dharma), Wanita Dharma & Pakis, Yowana Dharma, Prajuru Adat, Subak dan Pekaseh, Lansia, Pemangku dan Tokoh Desa Adat.
Dokter *Wayan Balik* (Karawang) yang ikut 'ngayah' di Puskor Hindunesia. Pesan dari Ketua Umum Puskor Hindunesia sudah jelas yakni, terus bangun, jaga dan kuatkan Sumber Daya Hindu salah satunya Adat, dengan mendampingi perjuangan kedaulatan Desa Adat.
Melibatkan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Kornas, Korwil Bali dan Korda Gianyar Puskor Hindunesia. Putu Gede Mudarsa (Kornas), Ida Bagus Made Kartika (Korwil Bali), Putu Wijaya (Korda Gianyar).
Baca juga:
Peringatan Isra’ Mi'raj Kodim 0829/Bangkalan
|
Ida Bagus Susena selaku Ketua Umum Puskor Hindunesia menyebutkan bahwa desa adat ini merupakan basis penguatan dari Puskor Hindunesia secara keseluruhan.
" Dalam menjaga kearifan lokal ini kita libatkan secara penuh, baik itu Pakis, Yowana, Pekaseh, Krama Adat termasuk klian Subak kita hadirkan disini "
Tujuan dari kegiatan kali ini adalah mendekatkan pelayanan kesehatan, pelayanan sosial bagi masyarakat adat. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Bali untuk pengadaan sembako gratis, pelayanan kesehatan dan peningkatan sumber daya manusia dengan pelatihan tata rias Bali.
Ia berharap dengan adanya pelatihan ini Yowana Putri Bali dapat melakukan secara mandiri. Selain itu Puskor Hindunesia juga melibatkan Pertuni Bali.
" Pertuni Bali merupakan bagian dari Relawan Dharma di Puskor Hindunesia. Walaupun mereka dalam keterbatasan mau bahu membahu dalam pelayanan seperti ini tentu luar biasa "
" Harusnya ini menjadi contoh bagi krama Bali, Krama Hindu bahwa kedepan ini kita sebaiknya tidak terlalu banyak membangun euforia, pencitraan dan membangun politik praktis, kita membutuhkan pelayanan - pelayanan seperti ini, ini yang membuat kaum Tuna Netra ikut bersama kita, " pungkas Ida Bagus Susena. (Ray)